Sepertinya Lelah

Memandang, mencari, menemukan bintang berisyarat...
berharap ingin terbang, terjatuh, menangis, tersadar...
berusaha berdiri, bangkit, kembali memandang... dan seterusnya

Jika itu yang kau sebut siklus, haruskah ku alami berkali-kali?
kembali berharap? kembali jatuh? kembali sakit?

Bagaimana jika ku berhenti memandang? berhenti berharap?
bagaimana jika, setelah terjatuh ku langsung berlari?
akankah siklus itu berubah?
akankah sakit berganti?

Atau kututup saja pintu rasaku? hingga hatiku lupa cara berharap?
agar sakit bukan lagi masalah rasa?

Belajar dari pengalaman kata mereka.
Aku tak pernah mengerti, apa yang harus kupelajari?
tak tahu lagi cara berpikir jernih.
Semua terlihat sama; gelap, tajam, memutar.. terkandang indah, namun selalu kembali ke rasa sakit itu.

Yah, kututup saja pintu rasa itu, kubuang kuncinya entah kemana
Jika ada yang menemukan, kuanggap beruntung,
siapa tahu ia bisa mencairkan kebekuan rasa yang tersimpan ini.

Untuk sekarang kubiarkan siklus itu berjalan...
namun tanpa rasa, biar tak merugi lagi aku.
Sampai kunci itu ditemukan lagi...
semoga kau.


*Akibat terlalu lama berjalan dan merenung...